DaerahDuniaEkbisHeadline

Kadis BPBD Malaka Minta Kades – Camat Segera Buat Laporan Terkait 4 Rumah Warga Desa Makarai Terdampak Badai Seroja

Avatar
742
×

Kadis BPBD Malaka Minta Kades – Camat Segera Buat Laporan Terkait 4 Rumah Warga Desa Makarai Terdampak Badai Seroja

Sebarkan artikel ini

Editor: Agustinus Bobe,

MALAKA, LINTASTIMOR.COM, Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Provinsi NTT, Gabriel Seran, M.M di Malaka, Sabtu ( 27/11/2021)  merespon  informasi terkait  empat unit rumah warga Desa Makarai yang terdampak  banjir akibat Badai Seroja pada April 2020 lalu.

Menurut Gabriel,   hingga kini belum ada laporan tertulis dari pihak pemerintah desa terkait 4 rumah yang masuk ke Dinas BPBD Kabupaten Malaka.

“Soal empat rumah masyarakat Desa Takarai yang terdampak bencana alam badai Seroja itu, hingga saat ini belum ada laporan rertulis dari pemerintah desa, maupun kecamatan terkait hal tersebut”, ungkap Kadis BPBD Malaka, Gabriel Seran.

Gabriel meminta kepala desa dan  camat untuk  proaktif dalam hal membuat laporan resmi tertulis kepada   Dinas BPBD Malaka tentang empat unit rumah warga desa Makarai.

Sedangkan untuk bantuan perumahan dari pemerintah pusat melalui BNPB masih terus berproses dan sementara berjalan tahap satu, dan tahap dua dalam pembahasan di tingkat Kementerian/Lembaga, dimana penanganan transisi darurat ke pemulihan akan berlangsung sampai dengan tahun anggaran 2024 mendatang.

“Mohon bantuan kepala desa dan camat untuk segera melaporkannya sebagai bahan perencanaan kami, karena pada prinsipnya, pemerintah akan tetap dan selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat”, pintanya.

Perlu diketahui bersama bahwa pada bulan April 2020 lalu, beberapa Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda Badai Seroja dan memakan korban jiwa serta kehilangan tempat tinggal (Rumah) termasuk Kabupaten Malaka.

Terkait aduan Empat Unit Rumah di Dusun Manubonu, Desa Takarai, Kecamatan Botin Leobele, Kabupaten Malaka, kini masih luput dari perhatian semua pihak,” tutur salah satu warga Makarai meminta identitasnya untuk tidak dipublikasikan.(Mikhael Seran/ yulius aba))

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *