NABIRE |LINTASTIMOR.COM] – Rencana pemerintah pusat melalui kementrian transmigrasi yang akan melakukan transmigrasi di tanah papua, membuat ratusan masyarakat asli papua mulai dari jayapura, nabire dan Timika melakukan demo damai jumat/14/01/2024.
Demo damai akhirnya berujung kerusuhan yang mengakibatkan banyak warga pendemo dinabire dan jayapura terluka, termasuk salah satu anggota kepolisian di jayapura.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ditemui wartawan media www.lintastimor.com diruang kerjanya, menanggapi permasalahan demo damai penolakan transmigrasi di tanah papua, anggota DPRD Propinsi Papua Tengah Jhoni Kobogau SE.MM angkat bicara dengan tegas menolak rencana pemerintah pusat melakukan transmigrasi di tanah papua, papua tidak butuh transmigrasi papua butuh guru dan tenaga Kesehatan.
“Pemerintah pusat jangan membuat kebijakan yang aneh-aneh, membangun papua dengan benar, dan tidak menguntungkan transmigrasi di papua, kemudian demo yang dilakukan masyarakat jangan dihalang-halangi itu adalah hak untuk mengungkapkan isi hati menolak transmigrasi” tegas jhoni kobogau
Terkait demo Jhoni Kobogau SE.MM Legislator asal PDI-Perjuangan menambahkan papua bukan tanah kosong dan ada pemiliknya, kebijakan pemerintahan dimulai dari gubernur dan bupati tidak membangun papua dengan benar, dan untuk membangun papua pemerintah pusat harus dengan bijaksana dan hati, tidak harus memaksanakan kehendak penguasa.
“Masyarakat dipapua lebih khususnya papua tengah tidak butuh transmigrasi, kami butuh guru, tenaga medis(dokter), pembangunan dan kesejahteraan dipapua “ ungkap jhoni
(Frangky Kemong)